Identifikasi Risiko dan Strategi Pencegahan Kerusakan pada Alat Berat

Identifikasi Risiko dan Strategi Pencegahan Kerusakan pada Alat Berat

Kerusakan pada alat berat dapat terjadi tanpa peringatan, menyebabkan gangguan pada target produksi dan meningkatkan biaya perusahaan. Studi terbaru dari Caterpillar menunjukkan bahwa downtime yang tak terduga dapat menyebabkan 400-800 jam kerja non-produktif per tahun untuk setiap alat berat. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh manajer, tetapi juga oleh operator dan anggota tim lainnya.

Untuk mencegah kerusakan tak terduga, penting untuk memahami penyebab umumnya, antara lain:

  • Operator yang Kurang Terlatih
    Operator yang tidak terlatih dengan baik dapat menjadi penyebab kerusakan. Pelatihan yang mencakup pemecahan masalah dasar, pengoperasian alat, dan penerapan prosedur keselamatan sangat penting. Kekurangan operator atau perubahan mendadak dalam personel dapat mengakibatkan penggunaan operator yang belum terlatih.
  • Mengabaikan Tanda Peringatan
    Lampu peringatan di dashboard memberikan indikasi awal masalah. Namun, operator sering mengabaikannya atau lupa memberitahu supervisor. Tanpa mekanisme yang efektif untuk menangani peringatan ini, kerusakan tak terduga akan terus terjadi.
  • Pemeliharaan Pencegahan yang Diabaikan
    Pemeliharaan preventif, yang bertujuan mengurangi kemungkinan kerusakan, sering diabaikan saat perusahaan mengalami kekurangan staf. Pemeliharaan rutin membantu teknisi mengidentifikasi masalah kecil lebih awal.
  • Melampaui Batas Kerja Alat Berat
    Memaksa alat berat bekerja melebihi kapasitasnya dapat merusaknya. Penting untuk memastikan setiap alat mendapatkan ti9ngkat penggunaan yang seimbang untuk performa optimal.
  • Melupakan Buku Panduan
    Buku panduan menyediakan informasi vital tentang kalibarasi dan pemecahan masalah. Meskipun operator mungkin merasa sudah terlatih, buku panduan tetap penting untuk situasi yang kompleks.
  • Isu terkait Cuaca dan Penyimpanan
    Cuaca esktrem dan penyimpanan di tempat terbuka dapat merusak alat berat. Hujan deras atau panas berlebihan dapat mempengaruhi kondisi dan kinerja alat.
  • Cacat Bawaan dari Pabrik
    Pemeriksaan yang teliti terhadap alat baru diperlukan untuk mengidentifikasi cacat bawaan. Jika tidak, kerusakan dapat terjadi dalam waktu dekat setelah penggunaan.
  1. Salah Mengidentifikasi Masalah
    Mengganti komponen tanpa mengidentifikasi penyebabnya dapat menyebabkan masalah berulang. Penting untuk menemukan akar penyebab kegagalan mesin.

    Jenis - Jenis Kegagalan Mesin:

1. Fluktuasi suhu yang signifikan dapat menyebabkan kerusakan mesin, seperti saat mesin dihidupkan dalam cuaca sangat dingin atau panas.

  1. Kegagalan Mekanis Mesin
    Goncangan, getaran berlebihan, tumbukan, atau beban kerja berlebihan dapat menyebabkan kegagalan mekanis.
  1. Kegagalan Mesin yang Tak Menentu
    Kegagalan tiba-tiba tanpa peringatan dapat disebabkan oleh overload pada sistem kelistrikan mesin.
Strategi Menangani Kerusakan Tiba-Tiba:
  • Preventive Maintenance yang Efektif
    Rencana pemeliharaan preventif yang baik dapat mencegah kerusakan sedini mungkin, memperpanjang usia alat, dan mengurangi downtime.
  • Hindari Kesalahan dalam Preventive Maintenance
     a) Data yang Akurat
         Menyimpan data dengan rapi memudahkan pelacakan sejarah masalah pada alat berat.
    b) Instruksi untuk Teknisi
          Memberikan petunjuk yang jelas kepada teknisi tentang tanda-tanda masalah, pengukuran yang       diperlukan,langkah-langkah pemeliharaan.
    c) Penjadwalan yang Tepat
          Menyesuaikan jadwal pemeliharaan dengan frekuensi penggunaan masing-masing alat berat.
    Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan dapat mengurangi risiko kerusakan alat berat, meningkatkan efisiensi operasional, dan menghemat biaya pemeliharaan.

Recent Articles